Apakah Bakat itu Ada?

Oleh M Musrofi dipublikasikan pada 21 Februari, 2025

Pertanyaan selanjutnya apa bukti bahwa bakat itu benar-benar ada? Berikut adalah pendapat dari beberapa ahli:

Kazuo Murakami, Ahli Genetika
Hasil penelitian Kazuo Murakami, Ph.D. (Ahli Genetika). Setiap orang itu unik. Tidak ada dua set gen atau genom yang persis sama. Genom kita memiliki kesamaan, tetapi tidak ada dua orang yang memiliki genom yang persis sama. Perbedaannya terwujud tidak hanya pada wajah atau penampilan seseorang, tetapi juga pada sifat dan kemampuan.

Abraham Maslow, Ahli Psikologi
Maslow mengatakan, "Kita tidak dalam keadaan yang tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita semua memiliki kapasitas, bakat (talents), misi, panggilan."

Dr. Seto Mulyadi (Kak Seto)
Seto Mulyadi mengatakan,"Bakat, yaitu suatu kemampuan bawaan pada tiap anak yang masing-masing bisa saling berbeda. Setiap anak adalah unik dengan bakatnya masing-masing. Mereka adalah bagaikan bunga aneka warna di taman sari keluarga yang indah. Bakat adalah suatu potensi bawaan yang masih memerlukan latihan agar dapat terwujud secara aktual menjadi suatu prestasi. Bakat yang tidak dikembangkan akan tinggal menjadi bakat-bakat terpendam yang tidak memiliki arti apa pun."

Dr. 'Aidh Bin Abdullah Al-Qarni
Menurut 'Aidh Bin Abdullah Al-Qorni (2004) dalam buku La-Tahzan menyatakan, "Setiap manusia memiliki kelebihan, potensi, dan bakat masing-masing. Salah satu tanda kebesaran Allah adalah perbedaan sifat yang ada pada manusia dan karakter yang mereka miliki serta perbedaan bahasa dan warna kulit mereka. Abu Bakar dengan kelembutan dan wataknya yang pengasih telah memberikan manfaat bagi umat dan agama. Umar dengan sikapnya yang keras dan keteguhannya telah membangkitkan Islam dan pemeluknya. Artinya, menerima dengan penuh kerelaan pemberian yang ada pada diri Anda, merupakan karunia."

Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos
Dryden dan Vos (2000) menyatakan,"Setiap anak secara potensial pasti berbakat, tetapi ia mewujud dengan cara yang berbeda-beda. Setiap orang juga memiliki gaya belajar, bekerja, dan karakter yang unik. Orang dari segala usia dapat belajar apa saja jika diberi kesempatan untuk melakukannya dengan gaya unik mereka, dengan kekuatan pribadi mereka sendiri."

Jack Canfield, MC Hansen, L Hewitt
Canfield, Hansen, dan Hewitt (2004) menyatakan, "Kita semua diberkati dengan beberapa talenta yang dianugerahkan Tuhan. Sebagian besar kehidupan Anda itu adalah menemukan apa saja talenta Anda, lalu memanfaatkan serta menerapkannya dengan sebaik mungkin. Proses penemuan ini bisa memakan waktu bertahun-tahun bagi banyak orang dan ada yang tidak pernah benar-benar memahami apa saja talenta terbesarnya. Konsekuensinya, kehidupan mereka kurang memenuhi. Orang-orang ini cenderung bergumul karena mereka habiskan sebagian besar waktu mereka dalam pekerjaan atau bisnis yang tidak sesuai dengan kekuatan mereka. Ibarat memaksakan pasak persegi ke dalam lubang bulat. Itu tidak efektif dan menimbulkan banyak stress serta frustasi."

Anders Ericsson, Pakar Performance Movement
Bakat itu penting. Anda atau saya bisa saja berlatih menendang bola setiap hari, tetapi tidak akan pernah menjadi pemain sepak bola yang lebih baik dari Ronaldo atau Ronaldinho.

Bukti adanya bakat menurut para pakar dan hasil penelitian masih banyak lagi. Mudah-mudahan dengan berbagai bukti tersebut, kita semakin yakin bahwa bakat itu memang ada dan setiap diri kita ini bisa dikatakan pasti memiliki bakat unik.

Pertanyaan selanjutnya:

Referensi

  • Tulisan di atas, diambil dari buku penulis (M Musrofi) yang berjudul "Sukses Akademik dan Sukses Bakat", Penerbit Elex Media, Gramedia Group, Jakarta, 2016.